Bahasa merupakan alat
komunikasi manusia dengan sesamanya berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap suara. Namun tidak hanya itu bahasa juga bisa berupa lisan, tulisan dan isyarat.
BAHASA SEBAGAI JATI DIRI
Kenapa dapat di katakan
bahasa itu sebagai jati diri, itu karena bahasa adalah suatu hal yang kita lakukan
terus menerus, berulang-ulang tanpa henti. Berbicara, menulis, dan atau memberi
isyarat adalah sebuah bentuk bahasa yang dapat kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang baik dan benar adalah
cerminan dari diri kita. Namun tidak sejatinya orang yang memiliki tutur kata
yang baik dan benar adalah orang baik. Paling tidak jika kita menggunakan
bahasa yang baik dan benar, orang lain yang mendengarkan tidak akan merasa
jenuh ataupun merasa tidak mengerti terhadap apa yang kita katakan atau
sampaikan. Bahasa sebagai jati diri juga berarti bisa mengindikasikan dari mana
kita berasal. Karena di dalam bahasa terdapat logat atau cara bicara kita. Contoh
saja orang dari suku jawa yang sangat kental, pasti kita tahu bahwa yang
bersangkutan adalah orang jawa. Termasuk juga suku-suku lainnya, dengan cara
berbicara, berkomunikasi maupun berinteraksi dengan orang lain dapat
mencerminkan jati diri kita. Sama juga halnya dengan turis yang datang ke
negara kita ini, mereka menggunakan bahasa mereka. Dengan bahasa yang mereka
gunakan kita dapat mengetahui darimana dia berasal, walaupun banyak dari turis
yang datang menggunakan bahasa inggris namun tidak dipungkiri itu hanya untuk
berkomunikasi dengan orang yang tidak sebahasa dengannya.
Sebuah contoh kasus pada
berikut ini. Pada awalnya seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan
kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yg tetap yakni ayah ibunya. Dalam
perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk
mengekspresikan kehendaknya melainkan untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
Pada saat penggunaan bahasa menjadi alat untuk ekspresi diri hal ini akan berlanjut pada tahap bahasa
sebagai jati diri. Ia tidak lagi perlu mempertimbangkan atau memperhatikan
siapa yang akan menjadi pendengarnya, pembacanya atau sasarannya. Bahasa
sebagai jati diri menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di
dalam dada kita, untuk memaklumkan keberadaan kita, faktor-faktor yang
mendorong bahwa bahasa sebagai jati diri adalah:
- 1. Agar
menarik perhatian oran lain terhadap kita
- 2. Keinginan
unuk membebaskan diri kita dari tekanan dan emosi
- 3. Ingin
menunjukan pemahaman, sudut pandang kita terhadap orang lain dengan cara kita
sendiri
Bahasa sebagai jati diri
juga bisa di artikan sebagai identitas atau karakter kita, contoh saja jika
kita bertemu orang yang dengan gaya bahasanya semaunya, berbicara tanpa didasar
kenyataan atau fakta yang menyebabkan kerugian pada orang lain. Dengan adanya
kejadian tersebut orang lain dapat menyimpulkan bahwa si pembicara berbohong,
maka dapat di bilang si pembicara adalah si pembohong. Kurang lebih seperti
itulah ulasan bahwa bahasa sebagai jati diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar